Cerita Hati Muthia

Hanya wanita biasa yang ingin merasakan sedikit lega dengan berbagi cerita dari hati........

 
Apa kabar Thy?
yang semangat Thy... semua akan indah pada waktunya
Love & Hate
Love: kumpul ma orang-orang tercinta, my life, orang tuaku tercinta,keluargaku tersayang, Hate: dikhianati & menunggu
Aku Dimakamkan Hari Ini
Senin, 06 Agustus 2007
Perlahan, tubuhku ditutupi tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri,disini, menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika Kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku,
yang selama ini telah aku sakiti hatinya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yg sering ku umbar dulu.

Dan Tuhan,beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu ...

beri juga aku waktu,untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh-sungguh beramal soleh,
Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu,
bersama mereka ...

begitu sesal diri ini,
karena hari-hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia-siaan,
kesenangan yang pernah kuraih dulu,tak ada artinya sama sekali ...

mengapa ku sia-siakan saja,
waktu hidup yang hanya sekali itu,
andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...

( Riza P.N )
Milis Feui82
Dikirim oleh: Gatot WagionoKamis, 4 September 2003

(jika kita semua betul2 meresapi kalimat per kalimat, sungguh tulisan yg begitu menyentuh hati.mth)

Label:

posted by Muthia Annisa @ 8/06/2007  
2 Comments:
  • At 8/07/2007 1:55 AM, Anonymous Anonim said…

    Subhanallah..terima kasih atas artikelnya ya..

    Sangat mengingatkan kita akan kematian yang pasti akan menjelang..:-(

    Sedihnya bukan karena kematian itu, tapi apakah saya telah punya bekal yang cukup..untuk menghadapinya.

    Salam

    Bunda Shafiya

    www.galeri-bunda.com

     
  • At 1/08/2009 3:57 AM, Anonymous Anonim said…

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    To mbak Muthia, Puisi Anda bener2 menggugah, saya mencoba membacakan puisi mbak Muthia secara Recording, mudah2n mbak Muthia mengijinkan, saya mesti kirim ke mana ya hasil recording tsb..?


    Makasih,

    Tedja Ottora
    email : tja_ottora@yahoo.com

     
Posting Komentar
<< Home
 
Blog Owner

Name: Muthia Annisa
Home: Makassar, South Sulawesi, Indonesia
About Me: Makassar, 20 September 1986
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Silahkan diisi buku tamunya...

Name :
Web URL :
Message :
Waktu Makassar

Yang berkunjung

Banner

BLOGGER

© 2005 Cerita Hati Muthia Blogspot Template by Isnaini Dot Com